PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Kondisi jembatan penghubung antara desa Triharjo dan Kawasan Hutan milik Perhutani Kendal nampak miring dan tertahan kawat baja.
Kondisinya menutup sebagian jalan, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Hanya roda 2 yang bisa melintas meski harus berhati-hati karena rawan roboh. Menara dan kawat penyangga ambruk, akibat talud dan pondasi penahan menara ambrol terkikis banjir sungai Bodri.
Jembatan Peninggalan Belanda ini dulu digunakan untuk membawa hasil Perhutani. Jembatan ini juga merupakan akses utama warga dan petani, yang menyeberang ke desa lain.
Sekretaris DPUPR Kendal, Sudaryanto yang melihat kondisi jembatan mengatakan, kondisi jembatan belum membahayakan karena masih dapat dilalui kendaraan kecil. Pihaknya akan koordinasi dengan Perhutani, karena jembatan ini bukan aset pemerintah daerah dan pihak desa masih belum menutup mengingat dapat dilalui kendaraan kecil.
DPUPR Kendal akan terus memantau jembatan ini, karena kondisi pondasi penahan menara sudah ambrol dan bergeser. Jika kondisinya mengkhawatirkan dan membahayakan maka akan menutup jembatan agar tidak dilalui.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/338760/jembatan-peninggalan-belanda-ambruk-diterjang-banjir