SOLO, KOMPAS.TV - Ribuan suporter Persis Solo bergerak menuju ke pintu utama Gelora Manahan Solo, Jawa Tengah. Mereka kemudian duduk bersama dan memasang sejumlah spanduk dan poster. Aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Dimana 125 orang suporter Arema meregang nyawa setelah terjadi kericuhan.
Elemen Suporter Solo menyampaikan duka cita sekaligus pernyataan sikap yang menuntut sejumlah pihak. Seperti kepolisian, Panpel Malang serta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk bertanggung jawab. Tragedi ini harus menjadi momentum bagi perombakan total sistem kompetisi dan sepak bola Indonesia.
"Seharusnya kejadian kemarin harus bisa memberikan efek terhadap persepakbolaan di Tanah Air. Seluruhnya harus dirombak total, harus mencontoh liga-liga di luar sana. Selama ini kita juga mengetahui sendiri caruk-maruknya Liga Indonesia, dari Liga 3, Liga 2, sama Liga 1," ujar Topan Tri Haryoko, Perwakilan Suporter Persis Solo.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan adalah duka kita bersama. Penghentian liga untuk sementara sekaligus memberikan kesempatan revolusi dalam diri PSSI dan PT Liga Indonesia Baru. Sebab, carut-marut sepak bola Indonesia sudah terjadi jauh sebelum tragedi ini terjadi. Ratusan nyawa yang melayang jangan sampai terulang kembali di kemudian hari.
#manahan #kanjuruhan #sepakbola
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/334672/tragedi-kanjuruhan-suporter-persis-solo-panjatkan-doa
