KOMPAS.TV - Hari ini (2/10), Indonesia ditimpa tragedi sepak bola yang menewaskan 129 orang (terus dikonfirmasi) di Stadion Kanjuruhan Malang.
Di tempat ini, sebelumnya bertanding tim sepak bola Indonesia Arema dan Persibaya.
Meski demikian, peristiwa bentrok dan ricuhnya suporter sepak bola tidak hanya sekali di Indonesia; Kompas TV memiliki data terkait kasus suporter Indonesia yang meninggal dunia dari 2011.
Dari data yang dihimpun Tim Riset Kompas TV, pada April 2011, Pelita Jaya VS Arema; korban meninggal satu orang bernama M. Aziz yang adalah suporter Pelita Jaya.
Korban meninggal dikeroyok oleh sekelompok pemuda yang mengaku suporter Persib Bandung.
Mei 2012, korban meninggal hingga tiga orang, bernama Rangga Cipta Nugraha, Lazuardi, dan Dani Maulana.
Terjadi bentrokan antara suporter Persija dan Persib Bandung; korban meninggal merupakan anggota bobotoh, akibat tusukan benda tajam. Sedangkan dua lainnya menjadi korban pengeroyokan.
Juli 2017, saat Persib Bandung melawan Persija; korban meningga satu orang, yakni suporter Persib.
Korban tewas dikeroyok oleh sejumlah suporter Persib.
Korban dikeroyok karena sebelumnya berusaha menolong seorang anggota Jakmania yang dikeroyok oleh suporter Persib.
April 2018, korban meninggal satu orang, yang adalah suporter Persebaya. Dikeroyok oleh sejumlah orang tidak dikenal.
Juli 2018, PSS Sleman vs PSIM Yogyakarta; korban meninggal satu orang.
Korban meninggal usai dikeroyok suporter lawan usai menyaksian laga.
September 2018, saat Persija VS Persib; korban meninggal satu orang, bernama Haringga Sirla.
Korban meninggal akibat dianiaya dan sabetan senjata tajam.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/334068/korban-tragedi-sepak-bola-di-stadion-kanjuruhan-malang-bertambah-jadi-129-orang