Pemerintah Swedia kemarin, Kamis (29/9), menemukan kebocoran baru di pipa bawah laut Nord Stream. Pipa ini membawa gas alam dari Rusia ke Uni Eropa.
Kebocoran itu merupakan penemuan keempat dalam pekan ini. Melansir dari BBC, Denmark dan Swedia melaporkan kebocoran gas di pipa Nord Stream 1 dan 2 pada Senin lalu.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan insiden tersebut hasil dari tindakan sabotase yang disengaja, semborono, dan tidak bertanggung jawab. Sedangkan Rusia menolak semua tuduhan karena mereka tidak akan menyerang jaringan pipanya sendiri.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut ledakan itu terjadi di zona yang dikendalikan oleh intelijen Amerika Serikat. Sedangkan Uni Eropa berulang kali menuduh Kremlin memakai pasokan gas sebagai senjata melawan Barat, sebagai aksi balasan atas invasinya ke Ukraina.
