JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Kode Etik Polri terus menggelar sidang secara maraton terhadap sejumlah polisi yang terlibat kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Namun, hingga kini belum ada jadwal pasti sidang etik terhadap jenderal bintang satu sekaligus tangan kanan Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan.
Nama Hendra banyak diperbincangkan publik setelah diberitakan menggunakan pesawat jet pribadi untuk menemui keluarga Yosua di Jambi.
Brijen Hendra yang merupakan tersangka perintangan penyidikan atau obstruction of justice dalam kasus Yosua, menjadi sorotan publik setelah diduga menggunakan jet pribadi saat menemui keluarga Yosua di Jambi pada 11 Juli lalu.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Nurul Azizah, menyebut lambatnya sidang etik terhadap jenderal bintang satu itu, karena terkait persiapan tim yang akan bersidang.
Baca Juga Usut Gratifikasi, Ini Daftar Polisi yang Naik Jet Pribadi Bersama Brigjen Hendra Kurniawan di https://www.kompas.tv/article/332437/usut-gratifikasi-ini-daftar-polisi-yang-naik-jet-pribadi-bersama-brigjen-hendra-kurniawan
Di sisi lain, Kejaksaan Agung akan memutuskan apakah berkas perkara sudah lengkap atau P21 dalam waktu dekat.
Demi kelengkapan berkas perkara, keluarga Brigadir Yosua mendatangi Polda Jambi, Senin (26/09) kemarin.
Mereka datang memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk untuk melengkapi BAP kasus pembunuhan Yosua.
BAP harus ditandatangani, agar berkas perkara dengan tersangka Ferdy Sambo, bisa segera dinyatakan lengkap atau P21, dan dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan.
Selain berharap sidang segera digelar, keluarga Brigadir Yosua juga meminta istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, segera ditahan.
Pasalnya, dari 5 tersangka pembunuhan Brigadir Yosua, hanya istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang tidak ditahan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/332449/sidang-etik-brigjen-hendra-tak-kunjung-digelar-hingga-berkas-sambo-akan-p21-dalam-waktu-dekat