JATENG, KOMPAS.TV - Keberadaan jembatan bambu di perbatasan Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak sangat membantu untuk memangkas jarak tempuh.
Meski warga harus membayar dengan mengeluarkan kocek Rp 2.000,- sebagai uang perawatan jembatan warga mengaku tidak keberatan.
Begini suasana jembatan bambu yang melintas di atas Sungai Wulan yang berada di perbatasan antara Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak.
Jembatan ini menghubungkan Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus dengan Desa Kedungwaru, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Jembatan dari bambu dan kayu dengan panjang empat puluh meter dan lebar satu meter ini menjadi andalan bagi warga untuk melakukan aktivitas sehari-hari, baik menuju Kabupaten Kudus maupun sebaliknya.
Biasanya jembatan ini ramai dilewati pengendara pada saat jam berangkat dan pulang kerja.
Salah satu warga yang sudah terbiasa melewati jembatan ini mengaku sangat terbantu karena dapat memangkas jarak tempuh hingga 15 kilometer jika harus melewati jalan biasa yang kondisinya memutar, oleh karena itu ia mengaku tidak keberatan membayar Rp 2.000,- yang diperuntukan bagi pengelolaan jembatan.
Sementara itu menurut pengelola jembatan, ide awal pembuatan jembatan bambu ini muncul karena banyaknya warga yang merasa kesulitan jika ingin menuju ke desa sebelah atau sebaliknya.
Keberadaan jembatan bambu tersebut hanya ada pada saat musim kemarau, sedangkan saat musim penghujan, sarana penyeberangan diganti dengan perahu kayu karena biasanya debit air sungai akan naik.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/332089/jembatan-bambu-berbayar-saat-kemarau-bantu-warga-pangkas-jarak-dari-kudus-ke-demak