Tradisi Padang Pengembalaan Tergerus Pasangnya Air Danau Poso

2022-09-19 11

POSO, KOMPAS.TV - Secara turun menurun warga Desa Tokilo Kecamatan Pamona Tenggara memiliki tradisi mengembalakan kerbau di padang dengan pakan alami. Namun pada akhir tahun 2019, air pasang danau Poso merendam padang pengembalaan itu dan mengakibatkan puluhan ternak mati.

Danau poso sebenarnya memiliki siklus pasang surut tergantung cuaca, namun pada saat beroperasinya bendungan pembangkit listrik tenaga air di wilayah hilir danau Poso, siklusnya tertahan di air pasang.

Kondisi itu berlangsung sejak akhir 2019 sampai 2020. Akibatnya, ternak kerbau dan sapi mati karena pakan alaminya ikut terendam. Setelah kejadian itu, pihak Perusahaan Poso Energy telah memberikan dana kompensasi pada pemilik ternaknya yang terdampak pasang air danau Poso. Warga pun telah menerima meski dibawah harga yang diminta.

Dari sekitar 700 kerbau, kini jumlahnya tersisa sekitar 300 ekor. Asmin Mailangkai ibu rumah tangga Desa Tokilo ini mengaku pengembalaan kerbau ini menjadi salah satu mata pencarian keluarganya. sebagian besar pembiayaan sekolah sampai pembangunan rumah dihasilkan dari pengembalaan dan penjualan ternak kerbau.

Terendamnya padang pengembalaan di desa tokilo ini tidak saja berpengaruh pada ekonomi warga, tetapi pada sosial antar warga desa. Kurangnya pakan alami, membuat sebagaian besar ternak masuk ke pekarang warga di desa tetangga. Jika sudah terjadi, penyelesaian musayawarah dan adat menjadi pilihan sanksi sosialnya.

#PengembalaanKerbau #DanauPoso #PosoEnergy

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/329830/tradisi-padang-pengembalaan-tergerus-pasangnya-air-danau-poso

Easy Viral Banner Traffic