BLITAR, KOMPAS.TV - Untuk pertama kali, sejak dilakukan pemindahan dan penelitian pada 16 tahun lalu, bunga Rafflesia Arnoldi mekar di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.
Momen langka ini disambut semringah peneliti, karena untuk memindahkan bunga Rafflesia Arnoldi dari habitat aslinya di Sumatera membutuhkan proses yang sulit.
16 tahun dikembangkan oleh para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional di Kebun Raya Bogor, bunga Rafflesia Arnoldi menjadi pusat perhatian banyak pengunjung.
Bunga Raflesia Arnoldi merupakan bunga terbesar di dunia ke-2 yang bisa mekar tanpa daun dan akar, serta tidak memiliki batang.
Namun karena mekar tidak di habitat aslinya, ukuran bunga Rafflesia Arnoldi ini masuk ke golongan kecil; dengan diameter tidak lebih dari 50 sentimeter.
Sementara di habitat aslinya, Bunga Rafflesia Arnoldi bisa mencapai diameter satu meter.
Rafflesia merupakan parasit yang bergantung pada tumbuhan inangnya.
Untuk hidup, bunga mengisap unsur organik dan anorganik pada tumbuhan inangnya, yaitu anggur hutan.
Tumbuhan inang tempat mekarnya Rafflesia Arnoldi saat ini sudah ada di Kebun Raya sejak 69 tahun lalu.
Sementara penelitian dan pengembangbiakan bunga Rafflesia dari habitat aslinya sudah dilakukan sejak lama.
Mekarnya Rafflesia Arnoldi ini juga disambut antusias pengunjung kebun raya.
Karena tidak setiap saat mereka bisa melihat momen langka ini; Rafflesia Arnoldi yang tumbuh di Kebun Raya Bogor ini diperkirakan hanya akan bertahan selama tiga hingga empat hari.
Untuk melihat perkembangannya, peneliti dari BRIN melakukan pemantauan 24 jam penuh.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/328845/16-tahun-dikembangkan-oleh-peneliti-bunga-rafflesia-arnoldi-mekar-di-kebun-raya-bogor