Presiden Bentuk Timsus untuk Lawan Hacker, Pakar: Kompetensi Orang-orangnya Harus Benar

2022-09-13 375

KOMPAS.TV - Bocornya data pribadi sejumlah menteri dan dugaan bocornya dokumen negara kemarin, pemerintah membentuk tim khusus untuk merespon serangan siber dari hacker bjorka.

Timsus berisikan kolaborasi sejumlah instansi anti-serangan siber.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian menilai, serangan peretas bjorka yang membocorkan data pejabat dan dokumen negara masih dalam kategori ancaman tingkat rendah.

Baca Juga Mahfud MD Sebut Data Negara yang Dibocorkan Hacker Bjorka Bukan Dokumen Rahasia di https://www.kompas.tv/article/328050/mahfud-md-sebut-data-negara-yang-dibocorkan-hacker-bjorka-bukan-dokumen-rahasia

Sehari sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD mengakui adanya peretasan data terhadap pejabat di Indonesia.

Namun Mahfud MD menegaskan data yang diretas bukan merupakan data yang serius.

Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu pejabat yang mengaku menjadi satu korban peretasan hacker bjorka.

Erick menjelaskan data pribadi yang dibocorkan tidak semuanya benar.

Ada sejumlah data pribadi pejabat negara yang diduga diretas "hacker" bjorka.

Data pribadi pejabat dibocorkan diantaranya milik Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Kominfo Johnny G Plate.

Presiden Jokowi telah membentuk tim khusus untuk mencegah upaya peretasan terhadap sejumlah data milik lembaga negara.

Terlebih itu pemerintah juga perlu menjamin keamanan data pribadi masyarakat luas.

Pakar Keamanan Siber, Pratama Persadha mengatakan, timsus harus diisi oleh orang-orang yang mampu dan berkompetensi dalam bidang keamanan siber.

Pratama juga menyebut, pencurian data adalah masalah penting karena data pribadi masyarakat dibocorkan dan digunakan untuk kejahatan.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/328114/presiden-bentuk-timsus-untuk-lawan-hacker-pakar-kompetensi-orang-orangnya-harus-benar