LAMPUNG, KOMPAS.TV - Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendatangi kantor DPRD Lampung pada Rabu (07/09/2022) siang. Kedatangan mereka untuk melakukan unjuk rasa menolak kenaikkan BBM yang sebelumnya telah di umumkan oleh pemeritah.
Masa Aksi menilai kenaikan harga BBM akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah. Kenaikan harga BBM juga dianggap akan meningkatkan jumlah masyarakat miskin di Indonesia.
Kekecewaan massa aksi memuncak setelah kedatangannya disambut kawat barrier di depan kantor DPRD Lampung dan gerbang kantor DPRD tertutup rapat. Aksi saling dorong dengan petugas yang berjaga di lokasipun tak dapat dibendung hingga menyebabkan gerbang yang berada di depan kantor DPRD Kota Bandar Lampung roboh. Aksi bakar ban di depan kantor DPRD Lampung juga mewarnai unjuk rasa tersebut.
Baca Juga Presiden Jokowi Sapa Warga Di Pasar Dan Bagikan BLT BBM di https://www.kompas.tv/article/325350/presiden-jokowi-sapa-warga-di-pasar-dan-bagikan-blt-bbm
Ketua Pimpinan PMII cabang Lampung Muhammad Julianto mengungkapkan kekecewaannya tehadap keberadaan kawat berduri dan tertutupnya gerbang kantor DPRD Lampung.
"Filosofi dari gedung DPR ini adalah rumah rakyat, semua berhak masuk untuk menyampaikan aspirasi tapi ditolak," ungkap Julianto.
Baca Juga Rencana Kenaikan Harga BBM Dikeluhkan Warga di https://www.kompas.tv/article/324641/rencana-kenaikan-harga-bbm-dikeluhkan-warga
Ketidakhadiran anggota DPRD dalam gelaran unjuk rasa tersebut menambah kekecewaan massa aksi. Massa mengancam akan menggelar aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih banyak
"hari ini tujuan kami belum tersampaikan, semua lapisan struktur, komisariat dan rayon sudah sepakat akan melipat gandakan masa dalam aksi susulan," Ujar Muhammad Julianto Ketua Pimpinan Cabang PMII Bandar Lampung.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/326396/pmii-lampung-geruduk-kantor-dprd-tolak-kenaikan-harga-bbm