BALI, KOMPAS.TV - Buah pare biasanya diolah menjadi tumisan, atau dikukus.
Namun rasa yang pahit, membuat pare kurang diminati.
Mengetahui buah pare memiliki manfaat bagi tubuh, membuat I Dewa Gede Juniantara, seorang pengusaha keripik di Kabupaten Karangasem, Bali, berinovasi agar pare bisa dinikmati oleh semua orang.
Buah pare diolah menjadi keripik yang gurih dan renyah.
Produksi keripik pare pertama kali dicoba pada tahun 2020, di awal pandemi covid-19.
Baca Juga Tega! Bocah Penjual Keripik Ditipu Pakai Uang Palsu, Polisi Turun Tangan Uber Pelaku Penipuan di https://www.kompas.tv/article/314453/tega-bocah-penjual-keripik-ditipu-pakai-uang-palsu-polisi-turun-tangan-uber-pelaku-penipuan
Keripik ini pun mendapat sambutan baik, dan sudah dipasarkan higga ke luar Bali.
Dalam sehari, 15 kilogram buah pare, diolah menjadi keripik.
Bumbu khas Bali, membuat keripik unik ini diminati konsumen.
Agar lebih menarik, I Dewa Gede juga menyiapkan keripik pare dengan variasi rasa, yakni rasa original, pedas, dan pedas manis.
Tidak berhenti berkreasi, kini pare juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan camilan cokelat.
Keripik pare ini dijual mulai harga Rp20 ribu sampai Rp25 ribu sesuai berat.
Sementara itu, cokelat pare dijual seharga Rp15 ribu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325425/camilan-unik-pria-di-bali-ini-berhasil-olah-buah-pare-jadi-keripik-yang-gurih-dan-renyah
