PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Satreskrim Polres Tegal, Jawa Tengah, berhasil menangkap dua pelaku penembakan pedagang nasi goreng di Desa Pedeslohor, Kecamatan Adiwerna, sehari pasca penembakan. Korban Casbari 41 tahun tewas akibat luka tembak di kepala bagian belakang pada rabu pagi di rumahnya.
Setelah sempat kabur tersangka Dirto berhasil ditangkap pada rabu sore. Sementara ayahnya diamankan saat hendak mengambil jenazah korban. Kapolres Tegal, AKBP Arie Prasetya Syafaat mengatakan, peristiwa penembakan terjadi pada selasa siang. Saat itu korban baru saja menemui adiknya, Dirto 38 tahun yang baru pulang dari Bogor tempat merantaunya. Tersangka menembak kakaknya dari jarak tiga meter menggunakan senapan angin, saat korban berbalik badan usai melakukan percakapan.
Dari pemeriksaan Polisi, terungkap otak pembunuhan adalah Tarwad, ayah kandung korban. Motif pelaku yakni kesal karena korban sering membuat masalah dan kerap meminta uang untuk berdagang, namun tak kunjung membuahkan hasil. Tarwad dan Dirto menjadi pedagang kaki lima di Bogor. Sedang korban Casbari tinggal di rumahnya di Tegal pasca usahanya bangkrut.
Tersangka Tarwad lalu merencanakan pembunuhan dan meminta Dirto anak bungsunya untuk membunuh Casbari dengan memberi uang Rp 6 juta rupiah. Uang tersebut lalu digunakan untuk membeli senapan angin seharga Rp 2,5 juta. Kepada Polisi Dirto tidak berniat membunuh namun hanya melukai.
Akibat perbuatannya kedua tersangka dijerat pasal 340 subsider 338 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup. Polisi menyita sejumlah barang bukti yakni satu buah senapan angin, proyektil peluru, sisa peluru, dan sebuah sepeda motor.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325177/pedagang-nasi-goreng-ditembak-adiknya-sendiri