KOMPASTV - Beredar narasi yang menyatakan bahwa penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox menular melalui udara. Pada narasi juga tertulis imbauan kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker supaya tidak tertular.
Epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia Dicky budiman menyatakan, cacar monyet bukanlah airborne disease atau penyakit yang ditularkan melalui udara. Penderita cacar monyet akan mengalami ruam kulit yang kemudian berubah menjadi lesi. Seperti cacar pada umumnya, lesi ada yang berisi cairan atau nanah. Cairan tersebutlah yang menularkan virus dari satu orang ke orang lain.
"Jadi monkeypox bukan virus yang disebarkan melalui udara, tapi secara droplets. Jadi, ada percikan ludah ketika batuk, bersin. Kalau di dalam mulut itu ada rongga yang ada lukanya, maka cairan tersebut akan menular melalui luka" ujar Dicky. Penularan melalui kontak tidak langsung ini yang sering disalahpahami sebagai penularan melalui udara.
Infeksi juga bisa terjadi ketika menghirup serpihan kulit atau virus dari pakaian, tempat tidur atau handuk. Seperti disebutkan sebelumnya, ini termasuk transmisi fomite. Adapun yang membuatnya infeksius adalah keberadaan bisul lesi atau luka di mulut penderita.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/323513/hoaks-cacar-monyet-menyebar-lewat-udara-news-or-hoax