KOMPAS.TV - Satu per satu kebohongan dalam kasus pembunuhan Yoshua terbongkar.
Termasuk sorotan dugaan suap oleh tersangka Irjen Ferdy Sambo kepada LPSK.
Pengusutan dugaan suap penting karena bisa menghambat pengungkapan kebenaran dan merintangi keadilan.
Keterangan dari LPSK inilah yang memunculkan adanya dugaan kasus suap untuk menutupi kebenaran dalam kasus tewasnya Brigadir Yoshua.
Baca Juga Komnas Perempuan Kecewa, LPSK Tolak Lindungi Istri Irjen Ferdy Sambo di https://www.kompas.tv/article/320236/komnas-perempuan-kecewa-lpsk-tolak-lindungi-istri-irjen-ferdy-sambo
LPSK menyebut Irjen Ferdy Sambo, pernah mencoba menyuap anggota LPSK untuk memuluskan permohonan perlindungan istrinya, Putri Chandrawathi yang diduga menjadi korban pencabulan Brigadir Yoshua.
Upaya pemberian amplop terjadi di kantor Propam Polri Jakarta, 13 Juli 2022 atau 5 hari setelah peristiwa penembakan Brigadir Yoshua.
Tim advokat penegakan hukum dan keadilan (TAMPAK) mengatakan, upaya suap dari Irjen Ferdy Sambo diduga menjadi salah satu cara untuk menutupi fakta-fakta pembunuhan Brigadir Yosua.
TAMPAK selanjutnya melaporkan Irjen Ferdy Sambo ke KPK karena menilai upaya suap merupakan perintangan keadilan atau obstruction of justice perkara pembunuhan Brigadir Yoshua.
Dalam program Sapa Indonesia Pagi, Penasihat TAMPAK Saor Siagian mengatakan, ada pusaran uang di dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua.
KPK bakal menindak-lanjuti laporan TAMPAK terhadap Ferdy Sambo dan menindaklanjuti laporan sesuai prosedur.
Setelah diterima KPK laporan akan diverifikasi untuk menentukan apakah layak masuk dalam perkara tindak pidana korupsi. Jika layak, KPK akan melakukan penyelidikan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/320241/satu-per-satu-kebohongan-terbongkar-ferdy-sambo-diduga-coba-suap-lpsk
