BLORA, KOMPAS.TV - Kemerdekaan Indonesia tentu saja tak bisa lepas dari perjuangan para pahlawan melawan penjajahan Belanda.
Salah satunya Mbah Samian.
Meski usianya 96 tahun, Mbah Samian selalu semangat saat menceritakan kisah hidupnya sebagai pejuang kemerdekaan.
Dahulu saat bertugas, Mbah Samian tergabung dalam Detasemen Zeni Lima Divisi Lima dibawah Pimpinan Mayor Kusmoro.
Baca Juga Sosok Abdoel Moeis, Pahlawan Nasional Pertama RI yang Dikukuhkan Bung Karno di https://www.kompas.tv/article/319358/sosok-abdoel-moeis-pahlawan-nasional-pertama-ri-yang-dikukuhkan-bung-karno
Mbah Samian bersama lima temannya bertugas sebagai tim pembersih ranjau.
Samian muda ikut berperang melawan penjajahan Belanda di wilayah Kecamatan Cepu, Blora sekitar tahun 1946 sampai 1953.
Saat Belanda mulai mengepung pulau Jawa, ia bersama pejuang kemerdekaan lain lari ke tengah hutan untuk bersembunyi.
Selama satu tahun di hutan belantara, ia bersama teman-temannya menerapkan perang gerilya melawan Belanda.
Ranjau-ranjau mereka kumpulkan untuk persenjataan melawan Belanda.
Selain berperang di wilayah Blora bersama detasemennya, Mbah Samian juga pernah dikirim ke Sulawesi hingga Irian Jaya untuk melawan penjajahan Belanda.
Mbah Saiman kini tinggal di Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Blora Kota.
Pensiun menjadi pejuang, kini Samian memilih hidup sederhana di rumah.
Dirinya hanya berharap generasi muda saat ini bisa terus berjuang melebihi perjuangannya jaman dulu untuk kemajuan bangsa dan negara.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/319871/mengenal-sosok-mbah-samian-pejuang-kemerdekaan-yang-berperang-melawan-belanda-di-blora
