JAMBI, KOMPAS.TV - Di tengah pengusutan kasus tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat, dukungan untuk pihak keluarga terus mengalir.
Hari ini (10/08), dukungan dan doa datang dari siswa dan guru sekolah, di mana ibunda Brigadir J mengajar.
Puluhan siswa dan guru SDN 74 Muaro Jambi, mendatangi rumah orang tua Brigadir Yoshua, di Unit Satu Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Muaro Jambi.
Guru dan siswa mengunjungi ibunda Yoshua, Rosti Simanjuntak, untuk memberikan dukungan dan doa.
Mereka berharap Rosti Simanjuntak, yang merupakan guru SDN 74 Sungai Bahar, bisa pulih dan bisa kembali mengajar.
Seusai penetapan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana, pihak keluarga Brigadir Yoshua Hutabarat, menyatakan merasa lega.
Pihak keluarga puas dengan kinerja tim khusus bentukan Kapolri, yang sejauh ini telah menetapkan 4 tersangka pembunuhan Yoshua.
Tak berhenti pada penetapan keempat tersangka, pihak keluarga juga meminta polisi mengusut mereka yang diduga turut serta dan membantu pembunuhan Yoshua.
Orang tua Bharada Eliezer mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo agar melindungi putranya selama proses hukum untuk mengungkap kasus pembunuhan berencana kepada Brigadir Yoshua.
Salah satu alasan mendesak bagi orang tua karena Bharada Eliezer merupakan saksi kunci kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua.
Dukungan juga datang dari teman-teman Bharada Eliezer yang optimis jika temen mereka bisa melalui proses hukum.
Bharada Eliezer juga diminta memberikan keterangan sebenar-benarnya dihadapan penyidik, agar kasus pembunuhan Brigadir J bisa terungkap.
Menko Polhukam Mahfud Md sebelumnya juga sudah meminta Polri memfasilitasi lembaga perlindungan saksi dan korban, LPSK, untuk bertemu dengan Bharada Eliezer.
Mahfud meminta Bharada Eliezer dilindungi selama proses hukum kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/317670/keluarga-bharada-eliezer-sampaikan-langsung-permohonan-maaf-ke-ayah-brigadir-j