DEPOK, KOMPAS.TV - Jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) yang mendatangi lokasi penimbunan beras bantuan Presiden di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, membantah bahwa bansos yang ditimbun berasal dari bantuan Kemensos.
Inspektur Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar juga mengklaim telah menemui pihak JNE.
Dadang menyatakan bahwa temuan 3,6 ton beras bansos yang dikubur di lahan kosong bukanlah bansos dari Kemensos.
Baca Juga Rudi Samin Pemilik Lahan Kuburan Beras Bansos: Tanah Ini Sah Punya Saya di https://www.kompas.tv/article/315329/rudi-samin-pemilik-lahan-kuburan-beras-bansos-tanah-ini-sah-punya-saya
Ia menegaskan bahwa bansos dari Kemensos memiliki label sendiri.
Sebelumnya, pihak Kemensos juga mendatangi gudang JNE yang berada di Jalan Tugu Raya, Sukmajaya, Depok.
Polisi melanjutkan penyelidikan kasus dugaan penimbunan beras bantuan presiden di Depok, Jawa Barat, dengan memeriksa pemilik lahan, pihak JNE, dan Direktur PSKBS Kementerian Sosial.
Kementerian Sosial memeriksa bantuan sosial yang ditimbun di lahan kosong kawasan Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Petugas mencium bau busuk dari timbunan bansos.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, beras bansos dikubur oleh pihak jasa pengiriman karena sudah rusak akibat kehujanan.
Pihak JNE kemudian mengganti dengan beras layak konsumsi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/315358/3-6-ton-bansos-presiden-jokowi-dikubur-di-depok-polisi-usut-pihak-pihak-terkait