PANGKAL PINANG, KOMPAS.TV - Gasing tradisional khas Bangka, dibuat dari kayu plilihan.
Pembuatnya, Agus, sejak kecil sudah gemar bermain gasing, sehingga tahu tak cuma permainannya tapi juga kelebihan dalam proses pembuatannya.
Saat permainan tradisional ini, mulai ditinggalkan generasi muda, Agus giat mempromosikan permainan tradisonal ini ke tingkat internasional.
Agus adalah Ketua Persatuan Gasing Indonesia atau Pergasi ke Perancis, mempromosikan gasing pada Februari 2020 lalu.
Dan sejak 20 tahun lalu, di rumahnya, di kawasan Bukit Merapin Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Agus menyulap bongkahan kayu menjadi permainan tradisonal Asia ini.
Baca Juga Tradisi Main Gasing saat Bulan Ramadan di Polewali Mandar Sulawesi Barat di https://www.kompas.tv/article/283101/tradisi-main-gasing-saat-bulan-ramadan-di-polewali-mandar-sulawesi-barat
Agus biasanya menjual gasing miliknya melalui event lokal tertentu, dengan harga mulai dari Rp65 ribu hingga Rp100 ribu.
Gasing produksi Agus telah dikenal di Indonesia, maupun negara lain.
Untuk memutar gasing, pemain harus menggunakan tali tambang kecil yang dililit pada bagian atas gasing.
Terlihat mudah memang, namun untuk menjadi ahli, harus dilakukan berkali-kali.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/314762/lestarikan-permainan-tradisional-pria-di-pangkal-pinang-ini-produksi-gasing-sejak-20-tahun-lalu