BANTUL, KOMPAS.TV - Di tengah hadirnya produk mie instan dari dalam negeri hingga luar negeri, mie tradisional khas Bantul, Yogyakarta, masih bertahan dengan cara produksi menggunakan bantuan tenaga sapi. Mie lethek, sampai saat ini masih banyak diminati masyarakat lokal. Mie jenis ini, memang jauh dari kata memikat jika dilihat dari warnanya yang kusam. Namun dibalik warnanya yang kusam, mie lethek memiliki cita rasa yang nikmat dan bebas dari bahan kimia, karena diproduksi dengan bahan alami, yakni berbahan dasar tepung singkong dan tepung tapioka.
Produksi mi lethek tersebar di wilayah Bantul, salah satunya berada di Dusun Bendo, Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan. Yasir Feri adalah pemilik usaha yang sekaligus sebagai generasi ketiga di keluarganya dalam produksi mie. Yasir mengatakan, mie tradisional ini didirkan oleh kakeknya yang berasal dari Yaman, Timur Tengah, dengan latar belakang syiar agama dan sasarannya warga sekitar. Sehingga, para pekerja didominasi oleh warga setempat yang saat ini mayoritas sudah lanjut usia.
"Ketradisionalan ini kami pertahankan dengan cara kita pertahankan peralatan yang ada. Cuma, dari sebagian alat memang ada satu alat yang kita ubah dengan teknologi, tapi masih bisa dikatakan semi manual," ujar Yasir.
Selain menggunakan bahan dasar alami, proses pembuatan mie lethek juga dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Uniknya, proses penggilingan bahan baku menggunakan tenaga seekor sapi jantan jenis benggolo atau sapi Jawa. Sapi tersebut dipercaya memiliki tenaga sangat kuat dibandingkan dengan sapi jenis lainnya. Setiap kali produksi, sekitar 1,3 ton bahan mentah, akan menghasilkan 1,5 ton mie lethek, dengan jumlah 300 rigen. Dikemas dengan berat per pack 5 kilogram, mie lethek dijual dengan harga Rp 95.000.
Seperti mie pada umumnya, mie lethek bisa diolah menjadi mie goreng atau mie rebus. Dalam pengolahannya, bisa dicampur dengan telur, bakso dan sayuran. Mie lethek kuliner legendaris khas Bantul ini wajib anda coba saat anda singgah di Kota Yogyakarta.
#mielethek #srandakan #mietradisional
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/314729/mie-lethek-tetap-bertahan-di-tengah-gempuran-mie-instan
