SOLO, KOMPAS.TV - Seorang penyandang disabilitas ditolak naik kereta rel listrik, di Stasiun Solo Balapan Solo, Jawa Tengah.
Hal ini disayangkan, karena Solo tengah menjadi tuan rumah ASEAN Para Games.
Petugas keamanan di loket KRL Solo-Yogya di Stasiun Solo Balapan Solo, melarang seorang penyandang disabilitas masuk KRL.
Perdebatan muncul, ketika calon penumpang mempertanyakan alasan dirinya tidak boleh naik KRL.
Petugas keamanan, hanya menjawab menjalankan perintah dan memberi alasan kursi roda yang tak sesuai standar ketentuan PT KCI.
Atas kejadian ini, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pun angkat bicara.
Hal ini sangat disayangkan, karena di Solo seluruh fasilitas umum ramah disabilitas.
Baca Juga Respon Gibran soal Penyandang Disabilitas yang Ditolak Naik KRL di Stasiun Solo Balapan di https://www.kompas.tv/article/313575/respon-gibran-soal-penyandang-disabilitas-yang-ditolak-naik-krl-di-stasiun-solo-balapan
Bahkan, tidak ada larangan ketika penyandang disabilitas hendak naik Bus Batik Solo Trans.
Apalagi saat ini, Solo tengah menjadi tuan rumah ASEAN Para Games, di mana atlet disabilitas dari seluruh negara asean tengah berkumpul.
Ramah disabilitas menjadi isu utama, dan sangat diperhatikan pelaksanaannya.
Lewat layanan pesan daring, pihak Kereta Commuter Indonesia atau PT KCI, memberikan klarifikasi.
Pihak KCI menyebut ada regulasi yang mengatur, tentang kursi roda yang bisa masuk ke KRL.
Dan sudah menawarkan, untuk mengganti sementara kursi roda yang digunakan.
Pihak KCI pun meminta maaf kepada penyandang disabilitas yang dirugikan atas pelayanan mereka.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/313669/tanggapan-gibran-soal-penyandang-disabilitas-ditolak-di-stasiun-solo-balapan-klarifikasi-pt-kci