MEKKAH, KOMPAS.TV - Nasi pecel, urap, bakso, bubur, dan panganan lainnya khas tanah air, bisa dijumpai warga Indonesia yang menjalani ibadah haji.
Lidah dimanjakan dengan sajian khas yang sudah akrab.
Para penjual, mendatangi tempat warga Indonesia menginap selama ibadah haji, di kawasan Raudah.
Mereka, warga Indonesia yang sudah lama, menetap di Mekkah, Arab Saudi.
Harganya pun cukup bersahabat, seporsi nasi pecel, dan urap, dijual seharga lima riyal, atau Rp20 ribu.
Bila Roniah sudah tujuh tahun berjualan, berbeda dengan Idawati, yang baru kali ini mendatangi hunian jemaah haji asal Indonesia.
Baca Juga Barang Bawaan Jemaah Haji di Bus Dibatasi, PPIH Sediakan Truk untuk Bawa Barang yang Berlebih di https://www.kompas.tv/article/312188/barang-bawaan-jemaah-haji-di-bus-dibatasi-ppih-sediakan-truk-untuk-bawa-barang-yang-berlebih
Biasanya, Rodiah menjual bakso, dan bubur, dekat Masjidil Haram, yang tetap ramai meskipun belum musim haji.
Selain pecel, bubur ayam, nasi goreng, kentang kering, menjadi favorit jemaah.
Yang mereka harapkan adalah dagangannya ludes, sebelum petugas ketertiban di Mekkah datang membubarkan dagangan mereka.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/312620/jemaah-haji-obati-rindu-kuliner-indonesia-dagangan-makanan-wni-di-mekkah-laku-keras