Tetap Produktif di Usia Senja, Ratusan Lansia di Lampung Terdaftar Sebagai Perajin Tusuk Sate

2022-07-21 30

LAMPUNG, KOMPAS.TV - Di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, terdapat sejumlah warga lansia yang tetap produktif di usia senja.

Sejak belasan tahun lamanya, warga lansia di Dusun Krajan ini, menjadi perajin tusuk sate yang hasil produksinya rutin dikirim ke berbagai provinsi.

Usia tak menjadi penghalang untuk berkarya.

Dan ini terbukti bagi warga lansia di Dusun Krajan, Desa Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung yang menjadi perajin tusuk sate.

Sejumlah perajin lansia, membuat tusuk sate pada pagi atau sore hari.

Baca Juga Banjir di Jabodetabek Korban Lansia Dievakuasi Hingga Bangunan di Bantaran Kali Roboh di https://www.kompas.tv/article/309837/banjir-di-jabodetabek-korban-lansia-dievakuasi-hingga-bangunan-di-bantaran-kali-roboh

Dan waktu proses produksi ini, bisa dipilih oleh para perajin sesuai dengan waktu senggang mereka.

Pasalnya, sentra industri tusuk sate yang ada di dusun ini sudah ada sejak belasan tahun lalu.

Dan sejak awal, seluruh perajinnya merupakan warga lansia.

Kini tercatat sudah ada 131 orang lansia yang terdaftar menjadi perajin.

Selain untuk memberikan aktivitas di usia senja, tentunya perajin lansia ini juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Salah satu perajin, yang sudah tergabung sejak lama bahkan sangat terbantu karena dapat membiayai banyak hal, termasuk merenovasi rumah dari penghasilannya sebagai perajin tusuk sate.

Dalam sehari, perajin lansia ini dapat memproduksi 20 hingga 40 kilogram tusuk sate.

Lalu dikumpulkan pada paguyuban krajan yang menjadi pengelola hasil produksi tusuk sate mereka.

Produk tusuk sate tradisional yang dibuat oleh perajin lansia ini dijual dengan harga Rp13 ribu dan dikirim ke beberapa provinsi di Pulau Sumatera.

Hasil keuntungan dari produk tusuk sate ini juga disumbangkan untuk bantuan sosial bagi masyarakat sekitar.


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/311527/tetap-produktif-di-usia-senja-ratusan-lansia-di-lampung-terdaftar-sebagai-perajin-tusuk-sate