SEMARANG, KOMPAS.TV - Ada banyak cara untuk healing atau proses pemulihan jiwa, seperti mendengarkan atau memainkan alat musik.
Di Semarang, Jawa Tengah, seorang pemuda membuat alat musik seruling dengan bentuk unik serta bahan dasar kayu alami yang dicari dari dalam hutan.
Berawal dari kejenuhan akan hiruk pikuk kota, Tahta manggala mencari cara untuk menenangkan diri.
Kegemarannya mendengarkan musik bergenre etno atau musik tradisional mengarahkannya untuk belajar seruling.
Dari sinilah, tercetus ide untuk membuat seruling sendiri dengan menggunakan bahan kayu alami.
Kayu yang dipilih bukanlah kayu sembarangan.
Baca Juga Manfaatkan Kain Jeans Bekas Menjadi Kerajinan Bernilai Jual Tinggi di https://www.kompas.tv/article/311418/manfaatkan-kain-jeans-bekas-menjadi-kerajinan-bernilai-jual-tinggi
Kayu harus memiliki sifat padat, tidak berongga, keras, kering dan merupakan kayu yang mati secara alami.
Tahta memilih untuk tidak menebang pohon, namun mencari sendiri di dalam hutan.
Nada yang keluar dari seruling ini mampu menenangkan jiwa manusia, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai media penyembuhan atau biasa kita sebut healing.
Tak hanya menjual seruling, Tahta juga sering memberikan edukasi mengenai musik tradisional dengan pertunjukan musik, mengadakan workshop atau diskusi mengenai seruling dan budaya tradisional Indonesia.
Seruling hasil kerajinannya ini dijual lewat media sosial.
Satu seruling dijual antara Rp 100.000 hingga Rp 2 juta, tergantung tingkat kesulitan saat proses pembuatan.
Selain laku di tanah air, seruling hasil karyanya pun laku hingga ke negeri Belanda.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/311487/pemuda-asal-semarang-ciptakan-seruling-unik-suaranya-bisa-jadi-media-penyembuhan-atau-healing