KOMPAS.TV - Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengusulkan kota penyangga ibukota termasuk wilayahnya bergabung menjadi bagian dari Jakarta Raya. Alasan Idris adalah permasalahan klasik seperti banjir dan sampah di wilayah Jabodetabek akan bisa diatasi jika berada di bawah satu payung Jakarta Raya.
Sementara, badan kerja sama daerah yang selama ini berjalan dinilai kurang efektif mengatasi masalah yang ada.
Sebelum Wali Kota Muhammad Idris melontarkan gagasan Depok gabung dengan Jakarta, gagasan pengembangan Jakarta Raya sudah muncul sejak Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tahun 70-an. Meski wacana Jakarta Raya sudah lama ada, Pengamat Tata Ruang dan Perkotaan, Yayat Supriyatna menilai wacana penggabungan Depok atau wilayah penyangga ibu kota lainnya dengan DKI Jakarta, bukan hal yang mudah direalisasikan.
Kepindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur akan berdampak pada status DKI Jakarta di masa datang. Meski nantinya bukan lagi Ibu Kota Negara, DKI Jakarta dan wilayah penyangganyanya diprediksi akan tetap menjadi sentra ekonomi utama.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum Menilai wilayah Bodebek atau Bogor, Depok, dan Bekasi yang diwacanakan masuk Jakarta Raya merupakan wilayah yang maju dibanding daerah lain di Jawa Barat.
Bagi Uu Ruzhanul, munculnya wacana wilayah Bodebek bergabung dalam Jakarta Raya bisa menimbulkan multitafsir di masyarakat.
Uu Ruzhanul meminta jangan sampai muncul kesan pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak berhasil membangun daerahnya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/309814/dialog-jika-depok-gabung-jakarta-raya-akan-terealisasi