JAKARTA, KOMPAS.TV - Para pengunjuk rasa Sri Lanka menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri.
Mereka memaksa masuk ke kediaman resminya dan kantor terdekat pada hari Sabtu (9/7/2022).
Ribuan orang berdemonstrasi di ibu kota Kolombo menentang krisis ekonomi terburuk negara itu.
Dilansir dari APTN, menyatakan tidak jelas apakah Presiden Gotabaya Rajapaksa berada di dalam kediaman itu.
Baca Juga Belajar dari Sri Lanka, Apa Penyebab Negara Bisa Bangkrut dan Gagal Bayar Utang? di https://www.kompas.tv/article/303048/belajar-dari-sri-lanka-apa-penyebab-negara-bisa-bangkrut-dan-gagal-bayar-utang
Seorang juru bicara pemerintah, Mohana Samaranayake, mengatakan dia tidak memiliki informasi apakah Rajapaksa telah meninggalkan kediamannya.
Polisi Sri Lanka juga sempat menembakkan gas air mata pada Sabtu ke pengunjuk rasa yang menuntut agar Presiden Gotabaya Rajapaksa dan pemerintahnya mengundurkan diri.
Para pengunjuk rasa menyalahkan Rajapaksa atas kesengsaraan ekonomi dan telah menduduki pintu masuk kantornya selama tiga bulan.
Video Editor: Galih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/307454/ricuh-kediaman-presiden-sri-lanka-diserbu-pengunjuk-rasa