Perang Rusia-Ukraina Berimbas ke Pangan & Energi, Ekonom : Pelemahan Rupiah Justru Harus Diwaspadai

2022-07-08 83

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dampak perang Rusia Ukraina yang berkepanjangan, membawa Indonesia kepada ancaman inflasi.

Pelemahan rupiah, hingga melonjaknya komoditas impor pangan dunia, harus diwaspadai.

Presiden ingatkan krisis pangan sudah terjadi di benerapa negara, presiden minta Pemda dan masyarakat mulai manfaatkan lahan kosong untuk memenuhi kebutuhan sehai-hari.

Presiden Joko Widodo, tantang masyarakat yang ingin harga pangan naik.

Kalimat tersebut muncul kala presiden ingatkan masyarakat potensi kenaikan harga pangan.

Baca Juga Usai Sri Lanka, Kini Laos Minta Minyak Murah ke Rusia setelah Alami Krisis BBM di https://www.kompas.tv/article/306755/usai-sri-lanka-kini-laos-minta-minyak-murah-ke-rusia-setelah-alami-krisis-bbm

Seperti harga roti dan mi karena harga gandum yang merangkak naik akibat konflik Rusia dan Ukraina.

Presiden kemudian minta masyarakat bersyukur harga beras tidak naik, meski Indonesia sudah tidak impor beras selama 3 tahun terakhir.

Pasalnya, harga komoditas pangan di seluruh dunia sedang mengalami kenaikan, bahkan di beberapa negara kenaikan harga pangan telah mencapai 30 sampai 50 persen.

Presiden mengatakan sejumlah negara asia bahkan sudah mulai kekurangan pangan akut.

Untuk menghindari krisis pangan, presiden meminta kepada pemerintah derah dan masyarakat perlunya membangun kemandirian pangan dengan memanfaatkan lahan kosong.

Sebelumnya, pada bulan Juni lalu, Presiden jokowi Pernah menyebutkan, ada 60 negara yang saat ini mengalami tekanan ekonomi akibat krisis pangan dan energi di tingkat global.

Ia kemudian menginstruksikan jajarannya untuk mewaspadai situasi dunia yang tidak dalam kondisi normal serta mengantisipasi krisis pangan dan energi.


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/307258/perang-rusia-ukraina-berimbas-ke-pangan-energi-ekonom-pelemahan-rupiah-justru-harus-diwaspadai