MADIUN, KOMPAS.TV - Sampah kulit pisang dan cangkang telur, dimanfaatkan oleh sejumlah siswa di Madiun, dengan diolah menjadi pupuk kompos organik cair yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman pertanian.
Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Madiun, Kembang Sawit, Kecamatan Kebonsari ini, tengah mengumpulkan sampah organik, dilingkungan sekolah mereka. Sampah yang dikumpulkan berupa sampah kulit pisang dan cangkang telur.
Dua jenis sampah ini umumnya didapat dari limbah rumah tangga maupun sisa tradisi selamatan ataupun hajatan. Sampah jenis ini mereka kumpulkan, nantinya dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair untuk pertanian.
Diketahui, kulit pisang terdapat kandungan kalium didalamnya. Sedangkan cangkang telur juga terdapat kandungan berupa kalsium karbonat. Keduanya dapat menjadi penyubur tanaman pertanian, jika diolah dengan benar.
Proses pembutan pupuk ini, kulit pisang dijemur dibawah terik matahari. Sementara, cangkang telur dicuci bersih kemudian dikeringkan. Setelah kering, cangkang telur ditumbuk didalam lumpang, sedangkan kulit pisang di potong menjadi beberapa bagian.
Kedua bahan kemudian dimasukkan kedalam botol air mineral dan di feentasi selama empat hari dengan larutan air tanah. Usai empat hari masa fermentasi, pupuk cair buatan siswa mts negeri ini, siap diaplikasikan ke tanaman pertanian seperti cabai dan sayuran.
Takaran bahan sebelum proses fermentasi yakni, 80 gram kulit pisang, ditambah 40 gram cangkang telur yang telah dihaluskan, dan kemudian dicampur air sebanyak 600 mililiter.
Pupuk cair organik buatan siswa siswi MTS ini, rencananya akan terus dikembangkan oleh pihak sekolah. Harapannya, kedepan pupuk dari sampah organik rumah tangga ini akan dapat terus diproduksi dan menjadi solusi pupuk alami bagi para petani.
#beritamadiun
#pupukorganik
#pupukkulitpisang
#pupukcangkangtelur
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/304576/sampah-kulit-pisang-dan-cangkang-telur-diolah-jadi-pupuk-cair