ACEH BESAR, KOMPAS.TV - Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya anak sekolah, sejumlah warga di sebuah desa di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), berjualan jambu di pinggir jalan.
Dari berjualan buah, warga bisa menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi.
Sejak tujuh tahun lalu, Agnes Sau menghabiskan harinya di pinggir jalan TransTimor di Desa Subun, Kecamatan Insana Barat, Timor Tengah Utara, Nusa tenggara Timur.
Beberapa jenis buah tertata rapi di hadapannya; ada jambu, ada juga jeruk.
Agnes Sau adalah salah satu dari sejumlah pedagang buah di kawasan ini.
Setiap pukul 4 subuh, Agnes dan warga lain berangkat ke hutan untuk mencari jambu-jambu itu, lalu menjualnya di pinggir jalan pada pagi hari.
Dari berjualan buah-buahan, Agnes bisa mendapat Rp 50-100 ribu, bila pelintasan ramai.
Namun jika sepi hari, Agnes menghasilkan Rp 20-30 ribu.
Penghasilan ini digunakan Agnes untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari; termasuk, membiayai sekolah anak-anak.
Berkat buah, para penjual buah di pinggir Jalan Trans Timor ini bisa menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi.
Bila musim jambu sudah selesai, warga beralih menjual jeruk yang mereka beli dari luar kecamatan dengan modal seadanya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/303320/demi-biayai-sekolah-kuliah-anak-warga-di-ntt-menjual-buah-segar-dari-hutan-setiap-hari