Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha mengatakan Desa Adat Kedonganan memiliki dua potensi yang dapat dikembangkan yakni perikanan dan pariwisata.
Hal ini lantaran Kedonganan yang dari dulu dikenal sebagai wilayah penghasil ikan karena berada di wilayah atau teluk sangat subur.
"Sampai saat ini nelayan di pantai barat hingga utara masih ada," katanya, Jumat (17/6) di desa setempat.
Ia melanjutkan potensi kedua adalah pariwisata. Ini diwujudkan dengan pembangunan dan pengelolaan 24 kafe yang dimiliki oleh seluruh Krama Ngarep di Desa Adat Kedonganan saat ini berjumlah 1.300 kepala keluarga.
"Seluruh masyarakat tercatat atau milpil di masing-masing banjar memiliki 1 kafe sebagai pemegang saham kafe tersebut. Saat ini sudah mulai berkembang dan tumbuh kembali, sehingga kafe-kafe yang dulu sempat ditutup saat Pandemi sekarang bisa beroperasi kembali walaupun belum normal. Jadi, ada dua potensi menjadi sumber penghasilan dari masyarakat Kedonganan," paparnya.
Selain itu, sedang dikembangkan di pantai timur sebagai penyeimbang ekonomi di pantai barat, yakni eco mangrove yakni kegiatan wisata memanfaatkan potensi keragaman mangrove dan nelayan tradisional.
Diharapkan ini menjadi daya tarik wisata sehingga wisatawan dapat datang dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
"Saat sekarang sudah mulai berkembang yang mana, aktivitas maupun produk-produknya sudah bisa dinikmati. Salah satunya eco mangrove tour jadi wisatawan yang datang atau siapapun dapat tour mengelilingi mangrove yang luasnya 22 hektar," paparnya.
Selain itu, ada kegiatan konservasi mangrove yakni penanaman mangrove yang terus dilakukan dalam rangka untuk memperbanyak mangrove dalam upaya menjaga daratan dari abrasi. Menurutnya, komitmen untuk menjadikan eco mangrove ini sebagai salah satu penggerak ekonomi Kedonganan kedepan.
"Jadi ini yang kami kembangkan, nelayan tetap berkembang dan pariwisata kami coba untuk kembangkan dengan potensi yang ada sehingga, nanti kedonganan dapat menjadi salah satu DTW, baik di kuliner maupun kegiatan wisata alam yakni eco mangrove. Selain kegiatan budaya yang sangat lestari di desa kedonganan ini," bebernya.
Mertha berharap agar kesempatan kerja atau variasi kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik dan bervariasi sehingga dapat menumbuhkan ekonomi dan menumbuhkan kesejahteraan masyarakat setempat.