SRAGEN, KOMPAS.TV - Penutupan pasar hewan di Sragen, Jawa Tengah, akibat wabah penyakit mulut dan kuku, meresahkan para peternak sapi.
Sebab selama pasar ditutup, peternak mengaku tidak ada pemasukan, dan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk perawatan sapi.
Salah satu peternak yang merugi adalah Kasidi Martoyo.
Warga Desa Katelan, Kecamatan Tangen ini, harus mengeluarkan biaya tambahan untuk perawatan dan pakan sapi.
Baca Juga Kelompok Peternak Cipari Menangis Saat Harus Menguburkan Sapi Mereka yang Mati Akibat PMK di https://www.kompas.tv/article/300079/kelompok-peternak-cipari-menangis-saat-harus-menguburkan-sapi-mereka-yang-mati-akibat-pmk
Ditambah lagi, sapinya tidak laku dijual.
Upaya pencegahan PMK sudah dilakukan Kasidi.
Kebersihan kandang dan kesehatan sapi benar-benar diperhatikan termasuk pemberian vitamin.
Para peternak berharap, wabah PMK yang menyerang hewan ternak bisa segera teratasi.
Karena kondisi saat ini sangat memberatkan bagi para peternak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300388/peternak-merugi-akibat-wabah-pmk-pasar-hewan-ditutup-tapi-biaya-perawatan-ternak-terus-keluar
