JEMBRANA, KOMPAS TV - Sebagian besar rumah milik Mugiyem hancur akibat abrasi yang terjadi di Pantai Pebuahan, Kabupaten Jembrana. Bahkan, kini ia bersama suami dan dua cucunya tinggal di teras halaman rumah mereka.
Teras depan rumah ini ia gunakan untuk tidur, sekaligus menjadi dapur, ruang tamu dan kamar mandi. Meski tinggal dirumah tak layak huni dan sewaktu-waktu bisa mengancam nyawa mereka, Mugiyem mengaku tak bisa berbuat banyak, karena inilah lahan dan tempat tinggal satu-satunya yang mereka miliki.
Mereka hanya bisa pasrah selama 3 tahun ini dan berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah terhadap kondisi dan abrasi yang semakin parah di kawasan ini.
Saat ini panjang abrasi di Pantai Pebuahan mencapai hampir 5 kilometer, dan sudah terjadi selama 7 tahun. Selama itu juga belum ada tindakan apapun dari pemerintah pusat maupun daerah, dan dikhawatirkan perkampungan padat penduduk ini akan hilang akibat abrasi.
#abrasi #pantaipebuahan #jembrana
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300029/warga-pesisir-pebuahan-nekat-bertahan-ditengah-ancaman-abrasi