KOMPASTV - Waketum DPP Partai Golkar Nurul Arifin menilai apabila pergelaran Pilpres 2024 ingin berbeda atau tidak seperti Pemilu 2019 yang sarat akan keterbelahan masyarakat, kuncinya ada di elit politik.
Nurul menyarankan agar para elit politik ini tidak terjebak dalam situasi yang menggunakan politik identitas sebagai alat kampanye. Hal ini karena para elit berpolitik secara pragmatis, rakyatnya berpolitik dengan hati. Publik merasakan sakit hati sampai sekarang, sedangkan para elitnya sudah akur kembali.
Lalu bagaimana dengan pandangan Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon? Apakah ada cara agar Pemilu 2024 terhindar dari politik identitas?
Selengkapnya hanya di dialog Rosianna Silalahi bersama Aria Bima (Politikus PDI-P), Willy Aditya (Ketua DPP Partai Nasdem), Nurul Arifin (Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar), Jansen Sitindaon (Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat), Immanuel Ebenezer (Jokowi Mania/ Ganjar Pranowo Mania), dan M. Qodari (Direktur Eksekutif Indo Barometer). Simak diskusinya malam ini dalam tayangan tanpa cut ROSI Eps. "Siapa Penentu Capres: Jokowi, Megawati atau Surya Paloh?" Jumat 10 Juni, pukul 19.00 WIB di YouTube KompasTV.
Jangan lewatkan dialog seru lainnya di program ROSI setiap hari Kamis pukul 20.30 WIB hanya di @kompastv, Independen Terpercaya.
Follow akun ROSI:
Instagram: @rosi_kompastv
Twitter: RosiKompasTV
Tiktok: Rosi_KompasTV
#capres #capres 2024 #pemilu #pemilu2024 #pilpres2024 #suryapaloh #jokowi #megawati #aniesbaswedan #koalisiparpol #surveicapres
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/298254/jika-ingin-pemilu-2024-tidak-seperti-2019-ini-caranya-rosi