Animasi KKN di Desa Penari HORORMISTERI Kartun Hantu Cerita Misteri Horor

2022-06-11 14

Cerita KKN Di Desa Penari

Kisah KKN di Desa Penari ini disebut-sebut terjadi pada pertengahan tahun 2009. Lokasinya ada di Jawa Timur, di dalam kota yang disamarkan sebagai Kota B.

Anggota KKN dalam kisah aslinya berjumlah 14, tapi hanya 6 orang yang disebutkan dalam kisah yang beredar viral, tentu saja dengan nama samaran: Ayu, Widya, Nur, Wahyu, Anton, dan Bima. Dituliskan, mereka harus menghabiskan 6 minggu masa KKN di sebuah desa yang berada di dalam hutan.

Kalau kamu cuma membaca utas dari sudut pandang Widya—seorang tokoh dalam cerita ini—kamu tentu bakal menimbun banyak sekali pertanyaan (untuk baca, klik di sini). Untuk itulah, saya rasa, cerita KKN di Desa Penari dari sudut pandang Nur, tokoh yang lain, ditulis dan dijadikan utas berikutnya (untuk baca, klik di sini).

Selama berada di desa tempat KKN, Ayu dan kawan-kawan diterima oleh Pak Prabu, yang merupakan teman dari Mas Ilham, kakak laki-laki Ayu. Mulanya, Pak Prabu menolak keras adanya KKN di desanya, tanpa menyebutkan alasannya.

Cerita horor KKN di Desa Penari punya tokoh sentra sebagai jin, yaitu yang bernama Badarawuhi—konon merupakan penari yang menampakkan diri pada Nur saat pertama kali rombongan mereka datang ke desa yang ada di dalam hutan tersebut.

Badarawuhi ini menempel pada tokoh bernama Widya, yang sejak awal kedatangan sudah mendengar suara gamelan di tengah hutan. Tokoh-tokoh yang dalam kisah KKN di Desa Penari ini diceritakan “berhubungan” dengan dunia gaib, seperti misalnya Mbah Buyut yang tinggal dalam desa tadi, juga Nur yang ternyata bisa melihat dunia lain, merasa bahwa Widya-lah yang terancam. Tapi—tunggu dulu, selain creepy, cerita panjang ini juga penuh intrik dan plot twist, persis kayak perjalanan hidupmu.

Badarawuhi diam-diam berhasil merayu Bima, anggota KKN yang naksir Widya, untuk membuat perjanjian. Si penari cantik ini (yang diyakini Bima sebagai manusia, bukan jin) memberikan mustika gelang sakti miliknya pada Bima, dan Bima harus menyerahkannya pada Widya jika memang ingin membuat Widya jatuh cinta padanya.

Sialnya, Badarawuhi juga merayu Ayu, anggota KKN yang naksir Bima. Pada Ayu, jin ini memberikan selendang sakti yang dalam kisah disebutkan “tak akan mampu membuat lelaki manapun menolak setiap wanita yang menggunakannya”. Hasilnya? Bima dan Ayu melakukan perbuatan yang melanggar batas berupa hubungan badan di tempat yang dianggap keramat oleh warga.