LUMAJANG, KOMPAS.TV - Satuan tugas penanganan penyakit mulut dan kuku di Lumajang, Jawa Timur memperpanjang penutupan sejumlah pasar hewan.
Sementara jumlah kasus penyakit mulut dan kuku terus bertambah hingga lebih dari 4 ribu kasus.
Dua pekan sudah sejumlah pasar hewan di Lumajang, tak lagi ada transaksi jual beli ternak, tempat penjualan hewan sepi.
Baca Juga Ada Wabah PMK, Harga Sapi Sehat Jadi Ikut Anjlok Jutaan Rupiah di https://www.kompas.tv/article/297568/ada-wabah-pmk-harga-sapi-sehat-jadi-ikut-anjlok-jutaan-rupiah
Penutupan pasar hewan diperpanjang sepekan lagi, lantaran tidak ada tren penurunan hewan ternak yang sakit akibat wabah penyakit mulut dan kuku.
Kapolres Lumajang yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, mengimbau pedagang memanfaatkan media sosial untuk transaksi, saat pasar hewan ditutup.
Perpanjangan penutupan sejumlah pasar hewan, dikhawatirkan berdampak pada perekominan warga menjelang Hari Raya Kurban.
Pemerintah Kabupaten Lumajang, memutuskan menggunakan biaya tak terduga yang biasanya dipakai untuk penanggulangan bencana.
Keputusan ini sedang dikonsultasikan dengan Kejaksaan Negeri Lumajang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/297703/pmk-semakin-tak-terkendali-bupati-pakai-dana-penanganan-bencana-untuk-beli-obat-dan-vaksin