MAGELANG, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Sabtu (4/6/2022) lalu menyampaikan akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur. Hal ini didasari karena bebatuan di Candi Borobudur yang saat ini kondisinya sudah aus.
Candi Borobudur adalah sebuah Candi Buddha yang berdiri megah di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi ini didirikan oleh para penganut Agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra.
Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun waktu 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO. Kemudian, situs bersejarah ini masuk dalam daftar situs warisan dunia.
Namun, kini kondisi beberapa bebatuan yang ada di Candi Borobudur sudah mengalami keausan. Salah satunya pada bagian relief candi di lorong pertama.
Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB), Wiwit Kasiyat, pihaknya terus berupaya untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur. Salah satunya dengan melakukan jumlah pembatasan dan memberikan edukasi terhadap para pengunjung yang akan naik ke Candi Borobudur dengan memberikan pendampingan oleh pemandu wisata.
"Kenapa kita batasi jumlah pengunjung di lorong itu, karena ketika pengunjungnya banyak berjalan berjubel, ada yang mungkin bajunya menyenggol relief, atau kipasnya menyenggol, atau ketika membawa payung menyenggol relief," ujar Wiwit.
Sebelumnya, Sabtu (4/6/2022) Luhut menyampaikan, akan membatasi jumlah pengunjung Candi Borobudur. Selain itu, Luhut juga menuturkan wacana tiket naik Candi Borobudur sebesar Rp 750.000 untuk wisatawan lokal. Hal ini didasari kondisi bebatuan yang ada di candi tersebut yang sudah mulai aus.
#candiborobudur #luhutbinsarpandjaitan #magelang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/296948/kondisi-bebatuan-candi-borobudur-sudah-mulai-aus