MAGELANG, KOMPAS.TV - Sejumlah pedagang yang berjualan di sekitar kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, resah dengan adanya wacana tiket naik ke Candi Borobudur sebesar Rp 750.000.
Menurut Anita, salah satu pedagang, meski saat ini baru wacana, namun dirinya khawatir jika nantinya jumlah wisatawan yang menuju Candi Borobudur berkurang. Hal tersebut tentunya bisa berdampak terhadap para pedagang yang berjualan di kawasan wisata.
"Iya kemarin sempat meresahkan soalnya beritanya tidak detail. Tiba-tiba ada berita kayak gitu tanpa pemberitahuan, pengumuman dan lain-lain kan. Tapi sudah dikonfirmasi yang Rp 750.000 itu kalo yang naik candi, dan belum tahu kapan itu terjadi kan. Kalo yang normal sekarang masih Rp 50.000," ujar Anita.
Hal senada juga dirasakan oleh pedagang lainnya, Feri. Menurutnya, informasi yang beredar masih kurang mendetail soal harga tiket tersebut, sehingga banyak calon wisatawan yang mengasumsikan bahwa harga tersebut merupakan harga tiket masuk Candi Borobudur.
Wacana kenaikan tiket Candi Borobudur sebesar Rp 750.000 dan pembatasan jumlah pengunjung 1.200 orang per hari dikemukakan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Sabtu (3/6/2022) lalu.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang ditemui Senin (6/5/2022) pagi, menjelaskan, bahwa yang dimaksud adalah tiket naik ke candi dan bukan tiket masuk kawasan Candi Borobudur.
Kenaikan tarif dan pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur, menurut Menko Marves, sebagai bentuk untuk menjaga dan merawat Candi Borobudur yang merupakan warisan budaya dunia, yang diakui oleh Unesco.
#candiborobudur #ganjar #luhut
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/296176/tiket-borobudur-naik-pedagang-khawatir-omzet-menurun