KOMPAS.TV - Dampak tingginya harga telur ayam ras di pasaran mulai dirasakan pedagang makanan di Kota Bengkulu.
Pedagang mengaku tak bisa menaikkan harga dan kerap merugi.
Seorang pedagang mengaku tingginya harga telur ayam saat ini, membuat keuntungan dari hasil dagangannya sangat sedikit.
Bahkan seringkali hanya cukup untuk membeli bahan baku berjualan esok harinya.
Ia mengaku tak berani menaikan harga jual dagangannya, karena takut tak laku.
Sementara, dampak kenaikan harga telur yang menembus Rp 58 ribu per tray isi 30 butir juga dirasakan para pedagang telur ayam.
Sudah sepekan terakhir, telur ayam yang dijual banyak tak laku, bahkan tak sedikit yang membusuk.
Harga telur ayam di sejumlah pasar di Bengkulu kini melonjak naik.
Kenaikan terjadi berkisar Rp 10-15 ribu dari harga normal.
Sementara di Semarang, Jawa Tengah, naiknya harga beli sejumlah kebutuhan pokok dari distributor, membuat para penjual memutar otak agar tetap bisa bertahan.
Para penjual kebutuhan pokok mengaku bingung menentukan harga jual, karena terkait dengan keuntungan dari hasil berdagang.
Kenaikan harga kebutuhan pokok juga membuat sejumlah pemilik warung makan merugi karena harus mempertahankan kualitas makanan, tanpa menaikkan harga.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/295891/harga-bahan-pangan-melambung-tinggi-pedagang-makanan-mengaku-sulit-berjualan-sering-merugi