KOMPAS.TV - Perusahaan rintisan atau startup lagi jadi bahasan gara-gara beberapa startup di Indonesia mem-PHK karyawannya dalam waktu yang berdekatan. Fenomena yang sedang terjadi ini disebut dengan istilah bubble burst atau ledakan gelembung.
Jadi ini adalah sebuah fenomena suatu hal tumbuh dengan sangat cepat nilai pasarnya juga bertumbuh cepat, eh tapi hanya dengan jentikan jari tiba-tiba juga turun dengan cepat.
Baca Juga Badai PHK Startup, ATSINDO: Wajar dan Normal untuk Perkuat Perusahaan di https://www.kompas.tv/article/294085/badai-phk-startup-atsindo-wajar-dan-normal-untuk-perkuat-perusahaan
Di Indonesia ada beberapa startup yang mem-PKH karyawannya, dimulai dengan startup pendidikan Zenius Education mem-PHK 200 karyawan.
Lalu ada Link Aja yang melakukan reorganisasi dan berujung pada PHK, Tanihub juga melakukan PHK dan menghentikan semua layanan business to consumer dan mulai fokus pada sektor business to business, menjadi pemasok untuk hotel, restoran, katering, dan kafe.
Ada juga startup di bidang furniture, Fabelio. Selama pandemi penjualan furnitur turun drastic hingga Fabelio harus meminta puluhan karyawan untuk mengundurkan diri.
JD.ID juga melakukan upaya perbaikan manajemen berujung PHK demi bisa beradaptasi dengan dinamika pasar ecommerce di Indonesia.
PHK di Tekfin uang teman bahkan berujung pada pencabutan izin usaha pinjaman online oleh OJK, kini uang teman tengah menggugat OJK soal pencabutan izin tersebut.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/294550/fenomena-bubble-burst-beberapa-startup-di-indonesia-lakukan-phk-massal