SEMARANG, KOMPAS. TV - Penyidik Satreskrim Polrestabes Semarang mengungkap fakta baru terkait kasus RS, seorang ibu rumah tangga, warga Banyumanik, Semarang yang tega membunuh anaknya sendiri yang baru berusia 3 tahun. Usai membunuh anaknya, RS melakukan upaya bunuh diri namun gagal. Aksi tersebut dilakukan tersangka RS di sebuah kamar hotel yang ada di kawasan Jalan S Parman, Gajahmungkur, Kota Semarang.
Berdasarkan pemeriksaan lanjutan terhadap tersangka, ternyata penyebab RS takut pulang ke rumah, bukan semata persoalan tagihan pinjaman online sebesar Rp 38 juta yang awalnya dituding menjadi biang tersangka mengalami depresi. Namun ada persoalan keuangan lain dalam keluarga, yakni tersangka telah menghabiskan uang deposito senilai Rp 1,2 miliar.
Uang tersebut diakui tersangka telah digunakan tanpa sepengetahuan suaminya, untuk kepentingan belanja online dan pembiayaan liburan, sejak tahun 2019 atau selama kurun waktu tiga tahun terakhir.
"Berdasarkan hasil keterangan tersangka, uang senilai Rp 1,2 miliar digunakan untuk belanja online, maupun untuk liburan keluarga" kata AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa 10 Mei, petugas Polrestabes Semarang mendapatkan laporan dari manajemen sebuah hotel di kawasan Jalan S Parman, Gajahmungkur, Semarang adanya seorang wanita tamu hotel yang ditemukan gagal bunuh diri di dalam kamar. Ternyata di tempat yang sama juga ada seorang balita dalam kondisi tewas, yang diduga dibunuh terlebih dulu oleh tersangka. Setelah sempat mendapatkan penanganan medis, tersangka RS pelaku pembunuhan terhadap anaknya, ditahan dan diperiksa di Mapolrestabes Semarang.
#pembunuhan #belanjaonline #pinjamanonline
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/290560/habiskan-deposito-senilai-rp-1-2-miliar-ibu-tega-bunuh-anak
