BADUNG, KOMPAS TV - Adanya penyakit mulut dan kuku pada hewan yang menyerang ternak sapi di Jawa Timur, aktifitas jual beli hewan sapi di pasar beringkit badung bali mengalami penuruan.
Terkait merebaknya penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak di luar pulau bali, membuat Kepala Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Provinsi Bali langsung turun kelapangan untuk mengecek langsung kondisi hewan khususnya sapi yang ada dipasar beringkit badung bali, pada minggu pagi.
Sapi yang akan dibawa keluar pulau bali melalui jalur tol laut, sebelumnya diperiksa mulutnya untuk mengetahui kondisi sapi tersebut sehat, jika ditemukan sapi dalam kondisi sakit akan segera dipisahkan dengan sapi yang lainnya. Dari 25 sapi dalam pemeriksaan kali ini tidak ditemukan adanya penyakit mulut dan kuku semuanya dalam kondisi sehat.
Meski saat ini sudah diberikan sertifikasi oleh karantina pusat untuk pengiriman sapi keluar pulau bali melalui jalur tol laut. Namun Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, berharap segera bisa dibuka pengiriman sapi dengan jalur lalu lintas darat.
Sementara itu direktur umum perumda pasar mangu giri sedana, I Wayan Mustika, dengan adanya isu penyakit mulut dan kuku pada hewan membuat aktifitas jual beli hewan sapi dipasar beringkit menurun hingga lima puluh persen dibandingkan kondisi normal tahun sebelumnya.
Dengan adanya pengaruh penyakit mulut dan kuku membuat pengiriman sapi keluar bali mengalami penurunan, biasanya setiap pasar seharinya bisa mengirim 700 ekor sapi, namun untuk pasar hari minggu ini saja, hanya tercatat 400 ekor sapi yang akan dikirim keluar bali melalui jalur tol laut.
#pasarmangugirisedana #direkturumumperumda #dinaspertaniandanketahananpanganprovinsibali
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/289646/aktifitas-jual-beli-sapi-di-pasar-hewan-menurun