SEMARANG, KOMPAS.TV - Dua tahun vakum karena Covid-19, kini warga Gisik Sari, Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali menggelar tradisi napak tilas Bendungan Pleret, yang lokasinya tidak jauh dari kampung mereka. Tradisi napak tilas diikuti sekitar 400 warga, mulai orang tua, remaja maupun anak-anak.
Uniknya, warga yang ikut kegiatan ini tidak hanya warga Gisik Sari saja, Namun juga yang sudah pindah keluar kota. Mereka terhubung melalui media sosial dan kemudian sengaja datang untuk kembali mengenang masa kecil saat berada di kampung sekaligus silaturahmi warga.
"Kita berkomunikasi lewat media sosial. Kita ketemu semuanya, teman-teman kecil kita yang berada di berbagai daerah. Ada Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, komunikasi lewat medsos akhirnya kita ingin bertemu," ujar Setya Budi, ketua panitia napak tilas.
Keberadaan Bendungan Pleret sendiri sangat berarti dan banyak mengukir kenangan bagi warga Gisik Sari. Dulunya mereka beraktivitas seperti mandi, mencuci pakaian, berenang, bermain seluncur air hingga mencari ikan di bendungan ini.
Warga Gisik Sari berkomitmen akan menjaga dan melestarikan keberadaan Bendungan Pleret yang kondisinya kini sudah semakin terawat.
#bendunganpleret #gisiksari #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/289550/kenang-masa-kecil-lewat-napak-tilas-bendungan-pleret
