CIREBON, KOMPAS.TV - Pedati Pustaka Bayalangu, demikian warga kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjuluki gerobak milik Robianto.
Pedati ini penuh dengan buku-buku, dan bersama Robianto, selalu blusukan ke desa-desa, meminjamkan buku secara cuma-cuma.
Sejak 5 tahun lalu, Robianto keliling dengan pedati pustakanya, untuk menumbuhkan minat baca masyarakat.
Kampung, alun-alun, hingga sekolah, jadi tujuan pedati pustaka.
Dari pengalamannya, Robianto menyebut, minat baca masyarakat sebenarnya tidak rendah.
Baca Juga Tsundoku: Membeli Banyak Buku Tanpa Pernah Membacanya di https://www.kompas.tv/article/282919/tsundoku-membeli-banyak-buku-tanpa-pernah-membacanya
Namun yang jadi masalah, sarana, dan prasarana baca yang tidak ada.
Sebelum memiliki pedati, Robianto blusukan dengan berjalan kaki, sambil membawa tas ransel berisi 30-an buku bacaan.
Kini, Robianto juga membuka Rumah Baca Bayalangu, yang jaraknya 400 M dari rumahnya.
Tujuannya, agar para tetangga tetap bisa membaca buku, saat pedati pustaka blusukan.
Tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi Robianto, bersama pedati pustakanya?
Apa upaya pemerintah, untuk semakin mendongkrak minat baca masyarakat
Kompas TV berbincang langsung bersama Pemilik Pedati Pustaka, Robianto, serta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Cirebon, Ronianto.
Baca Juga Sindikat Pemalsuan Buku Nikah, 2 Pelaku Ditangkap Hingga Indikasi Keterlibatan Oknum ASN di https://www.kompas.tv/article/281576/sindikat-pemalsuan-buku-nikah-2-pelaku-ditangkap-hingga-indikasi-keterlibatan-oknum-asn
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/288767/gunakan-pedati-robianto-jajakan-buku-bacaan-gratis