SURABAYA, KOMPAS.TV - Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya memeriksa 5 saksi untuk menyelidiki penyebab ambrolnya seluncur air Waterpark Kenjeran Surabaya.
Garis polisi masih terpasang di pintu masuk Waterpark Kenjeran, pasca ambrolnya seluncur air Sabtu (7/05) kemarin.
Untuk menyelidiki penyebab robohnya seluncur air di Waterpark Kenjeran, Polres Pelabuhan Tanjung Perak memeriksa 5 saksi, pengunjung dan pengelola.
Olah TKP akan digelar Senin (9/05) besok oleh Tim Labfor Mabes Polri.
Pengelola Waterpark Kenjeran mengklaim kondisi seluncur air masih layak.
Baca Juga Kronologi Ambruknya Perosotan Kolam Renang di Kenjeran Park, Tinggi 8 Meter, 16 Orang Jadi Korban di https://www.kompas.tv/article/286765/kronologi-ambruknya-perosotan-kolam-renang-di-kenjeran-park-tinggi-8-meter-16-orang-jadi-korban
Pengelola menduga, robohnya seluncur air disebabkan kelebihan kapasitas.
Saat kejadian, banyak pengunjung yang menggunakan seluncur air dalam waktu bersamaan hingga mengakibatkan seluncur air patah, dan 16 orang pengunjung jatuh.
Sebelum insiden terjadi, pengunjung menyatakan sempat terjadi keretakan hingga kebocoran pada papan seluncur.
Dengan cepat seluncur air sepanjang 5 meter ambrol.
Akibatnya 16 orang di seluncur air jatuh, dari ketinggian sekitar 10 meter.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi melihat langsung lokasi robohnya seluncur air di Kenjeran Waterpark.
Gubernur Jawa Timur meminta seluruh biaya pengobatan dan perawatan korban ditanggung pengelola Waterpark Kenjeran.
Hingga kini dari 16 korban, 11 diantaranya masih dirawat di rumah sakit .
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/286796/seluncuran-roboh-5-saksi-diperiksa-khofifah-minta-biaya-pengobatan-korban-ditanggung-pengelola