Kediri, KompasTV Jawa Timur - Di kota Kediri terdapat jajanan tradisional bernama opak gambir yang sudah ada sejak tahun 80 an. Selain masih mempertahankan resep lampau, opak gambir ini juga masih menggunakan sistem pemanggangan lama menggunakan arang kayu.
Kuliner tradisional selalu mempunyai tempat tersendiri di hati para konsumen. Seperti jajanan opak gambir, produksi Siti Umamah di kelurahan Mojoroto kota Kediri yang mampu bertahan di tengah gempuran kuliner modern.
Opak gambir produksi ibu 1 anak ini sudah ada sejak tahun 1980 an. Yang menjadi ciri khas dari opak gambir ini, adalah penggunaan arang kayu untuk bahan baku pemanggangan.
Selain lebih alami, pembakaran arang kayu tersebut, juga membuat aroma dari opak gambir jauh lebih harum. Hal itu lah yang membuat Siti Umamah tetap menggunakan arang kayu sebagai bahan bakar pemanggang, di tengah menjamurnya penggunaan kompor lpg.
Karena masih menggunakan metode tradisional, produksi opak gambir tersebut belum bisa maksimal. Perempuan 70 tahun tersebut, juga tetap mempertahankan resep turun temurun yang didapat dari sang Nenek.
Baca Juga Pelajar SMP Ini Sukses Budidaya Burung Murai Batu Beromzet Puluhan Juta Rupiah di https://jatim.kompas.tv/article/285655/pelajar-smp-ini-sukses-budidaya-burung-murai-batu-beromzet-puluhan-juta-rupiah
Bahan untuk membuat opak gambir tersebut adalah tepung tapioka, gula, kelapa dan telur. Dalam satu hari, Siti Umamah kini mampu menghabiskan 4 kilogram tepung tapioka , untuk diolah menjadi ratusan buah opak gambir.
Tetap mempertahankan resep lampau dan penggunaan arang, menjadi kunci opak gambir produksi Siti Umamah tetap laris manis pasaran.
#kediri #kompastv #jawatimur #opakgambir #kerupuk #jajanan #makanan #tradisional
Media Sosial Kompas Tv Jawa Timur :
Facebook https:.www.facebook.com,kompastvjawatimur
Instagram :https:.www.instagram.com,kompastvjatim
Twitter :https:.twitter.com,kompastvjatim
Tiktok : https:.www.tiktok.com,@kompastvjatim
Artikel ini bisa dilihat di : https://jatim.kompas.tv/article/285870/opak-gambir-jajanan-tradisional-legendaris-khas-kediri
