KOMPAS.TV - Warga antusias mudik Lebaran tahun ini setelah sebelumnya dilarang pemerintah selama dua tahun akibat pandemi.
Libur Lebaran juga menghidupkan kembali destinasi pariwisata sejumlah daerah.
Warga memanfaatkan libur Lebaran untuk berekreasi dan berkumpul bersama keluarga.
Pemerintah berharap, gelombang pemudik ke daerah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga Sudah Bisa Dipesan, Ini Jadwal Kereta Api Tambahan untuk Balik usai Mudik hingga 30 Mei 2022 di https://www.kompas.tv/article/285859/sudah-bisa-dipesan-ini-jadwal-kereta-api-tambahan-untuk-balik-usai-mudik-hingga-30-mei-2022
Dikutip dalam keterangannya di laman kemenkopmk.go.id, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut, 80 persen pelaku ekonomi adalah UMKM.
Separuh saja ikut ambil bagian secara maksimal dalam momentum Lebaran ini tentu saja itu mempunyai nilai yang sangat signifikan dalam upaya kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, Lebaran menjadi puncak perputaran uang terbesar di Indonesia dan merata karena akan terjadi aliran uang yang sangat deras dari kota ke daerah tujuan mudik.
Jika tiap keluarga membawa Rp 1,5 juta potensi perputaran uangnya di kisaran Rp 42 triliun.
Bank Indonesia mencatat, aliran uang keluar pada momen Ramadan dan Idul Fitri tahun ini diproyeksi Rp 175 triliun atau meningkat 13,64 persen.
Peluang terdongkraknya pertumbuhan ekonomi saat libur Lebaran tentu harus disertai dengan ketaatan protokol kesehatan masyarakat.
Hal ini demi menghindari gelombang kasus covid-19 seusai Lebaran.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/285878/mudik-lebaran-tahun-ini-bantu-pertumbuhan-ekonomi