PANGKALPINANG, KOMPAS TV - Setelah pukulan ekonomi akibat pandemi Covid 19, kini ditambah minyak goreng yang sempat mengalami kelangkaan, dan ketika muncul harganya justru mengalami kenaikan.
Hal ini berimbas kepada masyarakat dan pelaku umkm, maupun rumah produksi makanan kecil yang menggunakan minyak goreng.
Salah satunya rumah produksi getas di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Rumah produksi yang seharinya bisa menghabiskan 50 hingga 200 liter minyak goreng ini, terpaksa menaikkan harga jual produk mereka sebesar 5 hingga 25 persen dari harga sebelumnya, untuk menutupi modal.
Dari harga sebelumnya 60 ribu rupiah kini menjadi 80 ribu per kilogram.
Menurut pemilik rumah produksi getas, kelangkaan minyak goreng sudah mereka rasakan sejak 6 bulan belakangan.
Selain kesulitan minyak goreng, rumah produksi ini pun mengaku kesulitan mendapatkan bahan baku utama ikan, akibat banyaknya para nelayan yang beralih profesi menjadi penambang timah di negeri serumpun sebalai ini.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/283340/migor-mahal-harga-cemilan-lebaran-naik-hingga-15-persen