JAKARTA, KOMPAS.TV - Data Kementerian Keuangan di akhir Februari 2022, posisi utang sudah di angka Rp 7.014,58 triliun atau naik 10,27 persen dari jumlah utang pada Februari 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, utang Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara bahkan dunia.
Meskipun demikian, Menkeu menegaskan posisi utang terus dijaga dengan hati-hati dan bijaksana.
Baca Juga Jadi Tersangka Mafia Ekspor Minyak Goreng, Dirjen Kemendag Indrasari Wisnu Punya Utang Rp248 Juta di https://www.kompas.tv/article/281500/jadi-tersangka-mafia-ekspor-minyak-goreng-dirjen-kemendag-indrasari-wisnu-punya-utang-rp248-juta
Direktur Center of Economic and Law Studies Celios Bhima Yudhistira menyebut, utang yang membengkak tak hanya dikaitkan dengan beban penanganan pandemi covid-19.
Namun juga karena adanya pembangunan infrastruktur yang perencanaannya kurang matang hingga meninggalkan beban utang.
Pemerintah perlu memastikan langkah untuk mengelola utang agar tidak membebani masa depan.
Apalagi belum bisa diprediksi kapan pandemi akan berakhir.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/281674/utang-indonesia-membengkak-tak-hanya-akibat-pandemi-namun-juga-pembangunan-infrastruktur