JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah warga yang melakukan mudik pada lebaran tahun ini, diperkirakan mencapai 85 juta orang atau melonjak hingga 40 persen dibandingkan pada masa sebelum pandemi.
Untuk menghindari penumpukan pemudik Presiden Joko Widodo bahkan menghimbau agar masyarakat mudik lebih awal.
Puncak arus mudik diperkirakan bakal terjadi pada tanggal 28-30 April 2022.
Mudik aman dan nyaman jadi kebutuhan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan ada peningkatan populasi masyarakat Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap covid-19.
Hal itu berdasarkan hasil survei serologi antibodi penduduk Indonesia, terhadap covid-19 yang digelar sebelum Lebaran.
Baca Juga Tol Semarang-Batang Sudah 99 Persen Siap Untuk Arus Mudik di https://www.kompas.tv/article/281642/tol-semarang-batang-sudah-99-persen-siap-untuk-arus-mudik
Dengan begitu, Menkes meyakini kegiatan mudik lebaran tahun ini dapat berjalan lancar dan tidak membawa dampak negatif.
Pada Senin (18/04) tercatat 559 kasus baru covid-19 di Indonesia, dengan rata-rata kasus baru sepekan terakhir sebanyak 933 kasus.
Kasus baru di bawah 1000 ini layak disyukuri, apalagi jika berkaca dari kasus harian saat puncak penyebaran varian omicron akhir Februari 2022.
Ketika itu, pada 21 Februari 2022 misalnya tercatat 34.418 kasus baru, dengan rata-rata harian dalam sepekan mencapai 55.378 kasus.
Namun, harus disadari bersama pandemi covid-19 belum berakhir.
Protokol kesehatan sepatutnya tetap dijalankan selama mudik, baik di tengah perjalanan maupun saat berada di kampung halaman, juga saat kembali di kota domisili.
Kita perlu mencegah ledakan kasus baru covid-19, yang selama ini biasa terjadi setelah libur panjang selama pandemi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/281667/cegah-lonjakan-kasus-usai-lebaran-masyarakat-diminta-tetap-jaga-protokol-kesehatan-saat-mudik