BREBES, KOMPAS.TV - Wanita berinisial KU terduga pelaku penganiayaan terhadap ketiga anak kandungnya, bahkan satu diantaranya tewas, dinyatakan mengalami gangguan jiwa berat.
Tim dokter kejiwaan RSUD Soeselo Slawi, dokter Glorio Immanuel, mengatakan, dari hasil pemeriksaan kejiwaan terduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan pada saat remaja. Bahkan, saat anak- anak, terduga pelaku juga pernah mengalami tindakan kekerasan dan pelecehan, yang mengakibatkan pelaku kerap mengalami halusinasi. Kondisi tersebut diduga menjadi pemicu terduga pelaku melakukan penganiayaan kepada tiga anaknya.
"Ini adalah sebuah rangkaian, bahkan ketika kami melakukan pemeriksaan lebih jauh. Banyak kami temukan adanya gangguan-gangguan jiwa pada terduga sejak masa kanak-kanak sampai dengan masa dewasa. Ibaratnya ini adalah puncak dari gangguan pada terduga," ujar dr. Glorio Immanuel.
Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto, mengatakan, sesuai ketentuan pasal 44 KUHP, perbuatan terdakwa tidak bisa dipidana karena terduga pelaku mengalami gangguan jiwa berat. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri Brebes, karena hakim yang akan memerintahkan terduga pelaku untuk menjalani perwatanan di rumah sakit jiwa.
"Jaksa maupun ke pengadilan, karena yang berhak melakukan menurut undang-undang yang bisa menempatkan orang di rumah sakit jiwa adalah hakim," kata AKBP Faisal Febrianto.
Saat ini terduga pelaku KU tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Dokter Amino Gondohutomo Semarang. Kasus penganiayaan hingga mengakibatlan seorang anak tewas dan dua lainnya terluka dilakukan terduga pelaku yang juga ibu kandung korban pada 20 Maret lalu di rumahnya.
Saat diperiksa polisi, terduga pelaku mengaku mendengar bisikan ghaib dan memberikan keterangan yang berubah ubah. Sehingga oleh polisi, untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, selama satu bulan terduga pelaku dirawat di bangsal jiwa RSUD Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal.
#tegal #rsudsoeselo #polresbrebes
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/281345/ibu-bunuh-anak-alami-gangguan-kejiwaan-berat
