BLITAR, KOMPAS.TV - Sejak awal Ramadan lalu, para penyandang disabilitas di rumah Kinasih Blitar ini sibuk mengerjakan ratusan pesanan mukena. Meski memiliki keterbatasan fisik, namun para difabel ini mampu menghasilkan mukena yang berkualitas tinggi.
Mukena karya para difabel ini dibuat dari kain batik ciprat yang diproduksinya sendiri. Para penyandang disabilitas ini ingin membuktikan bahwa keterbatasan yang ia miliki bukan jadi penghalang untuk berkarya.
Meski membutuhkan waktu sedikit lama, namun mukena batik ciprat karya disabilitas ini memiliki kualitas yang baik. Selain itu motif yang dihasilkan dari mukena batik ciprat ini juga memiliki keunikan tersendiri.
Hal itulah yang membuat banyak warga memburu mukena tersebut di bulan ramadan kali ini. Selama beberapa pekan awal ini saja sudah ada 500 pasang mukena yang laku terjual ke pasaran. Harga jual mukena batik ciprat ini dipatok 200 Ribu Rupiah.
Pendapatan puluhan juta rupiah pun kini mampu dikantongi para penyandang disabilitas tersebut
Batik ciprat sendiri merupakan teknik membatik dengan cara mencipratkan malam pada kain putih. Hal itu dilakukan karena para penyandang disabilitas ini kesulitan untuk mencanting.
Sehingga teknik tersebut dinilai cocok digunakan para difabel dalam berkarya membuat kain batik.
#blitar #batik #kreatif #disabilitas #beritakediri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/280014/mukena-batik-ciprat-karya-penyandang-disabilitas-ramai-diburu-warga